Kamis, 30 September 2010

5 Menit Bersama Jamaah Facebooker



Sering kali saya mendapatkan hal yang mengerutkan dahi ketika membuka situs jejaring social yang namanya facebook bahasa rakyat yang temen-temen kenal sebagai FB.

FB sudah menjadi bagian kehidupan sebagian umat di Dunia ini, bahkan ada juga yang lagi iseng-iseng bikin FB dunia para hantu (hehe, ada-ada aja), sampai-sampai FB an dimanapun itu berada dilakukan sebagian rutinitas, kalau kata temen saya “dunia tanpa FB sempit banget” (senyum saya dengernya, alias tersindir juga), update sesatus tiap hari sekali, ada yang sampai sepuluh kali bahkan lebih.

Menyikapi status ustadz Satria Hadi Lubis pada tanggal 29 September 2010 (tuh kan, saya sampai inget) yang bunyinya “Di jaman dahulu menjadi orang yang narsis jauh lebih sulit daripada menjadi orang yang rendah hati (tawadhu). Sekarang, sebaliknya”.

Inilah fenomena facebook, saat ini kita yang dahulu sebelum ada facebook ga berani unjuk gigi alias lebih privat terhadap keadaan diri kita kepada orang lain, sekarang orang lain bisa dengan mudah mengetahui keadaan kita, materi-materi hijab, materi-materi ghadul basyar, materi-materi iffah, materi-materi izzah apa masih menempel dicatatan memori kita?? (saya langsung terdiam, ternyata saya juga tersindir).

Bahkan dahulu ketika kita narsis berfoto-foto itu hanya menjadi milik pribadi dan orang-orang dalam foto itu, sekarang malah menjadi milik public yang siap dinikmati sejuta umat.

Saat saya taya paman google tentang dampak facebook ternyata sekitar 488,000 hasilnya terpampang disana, tidak heran jika isi FB memenuhi rangkaian kehidupan kita, mulai dari masalah moral, agama, social, politik, hukum, romantisme, hiburan bahkan bisnis semua yang ada di Dunia ini ada, bahkan yang berbau akhirat juga ada, sudah tidak asing lagi untuk kita, bahkan sering kita tertampar dengan artikel-artikel itu tapi kita tak sadar-sadar juga, atau malah menganggapnya teori aja, jujur saya berkata ini bukan berarti saya juga bersih dari penyakit ini, saya ternyata juga korban atau bisa disebut sebagai orang yang sengaja memakai facebook dalam kehidupan.

Teringat saya dengan seorang teman yang dulu mengonsumsi FB, bahkan dia mengonsumsi FB hampir tiap jam (bahasanya sederhananya mah “kecanduan FB”), meski statusnya selalu berbau nilai positif, dan berbau dakwah, tapi tetap saja dia menganggapnya sebagai hal yang berbahaya, buktinya saat ini dia sama sekali mengundurkan diri dari jamaah FB,,,

alasannya cuma satu, ketika insiden serangan Israel ke Kapal Mavi Marmara, yang membabibuta itu menyadarkan dia lebih jauh, bahwa FB yang kita ketahui adalah situs milik Israel yang sebagian dananya dipergunakan untuk dana penyerangan saudara kita di Palestina…alasannya hanya itu, sikapnya yang terlalu berlebih atau sikap yang patut di ajungkan jempol, temen-temen yang bisa menilai.

Jika kita tidak dapat berbuat seperti fulan tersebut, setidaknya kita tidak teerrrlaluuu (copas kata-kata bang Omairama) menjadikan FB menjadi hal yang serius, cukup untuk berkomunkasi dan silaturahim dengan orang-orang yang kita kenal dan sulit berhubungan di Dunia nyata..atau sekedar merifresh otak yang penat dari rutinitas kerja, jangan sampai FB atau sebagian dari perbuatan kita di FB dijadikan dan dibawa-bawa ke Dunia nyata, tapi ga menafikkan juga sih, ada sebagian orang yang memicu pertengkarang rumah tangganya dari FB, hanya karena salah faham, salah berkomunikasi atau curiga-curiga atau apalah…

Kadangkala saya berfikir agak primitive (ini juga baru berfikir, entah nanti aplikasinya gimana) share aja ya temen-temen, saya pernah berfikir, ketika saya harus melanjutkan ke jenjang pernikahan, saya sampai parno duluan nih..hehehe.

Apakah jika saya nikah nanti sebaiknya memilih orang yang memilih dan dipilih saya adalah orang yang sama sekali saya tidak kenal…entah di Dunia nyata atau di Dunia maya….biar saya ga menjadi korban FB lah salah satunya, sangat miris sekali jika kita tiba-tiba berdebat kecil cuma gara-gara FB,,,^^”

Teman-teman jangan langsung ikut-ikitan parno ya,,,saya yakin pola fikir dan kepribadiaan kita beda-beda, pastinya ada yang lebih berfikir cerdas dari saya.

Satu pertanyaan saya : apa anda membuka FB tiap hari?? (jawab ya)
Nah ngaku aja, klw iya juga gpp,,,dari sana kita akan tahu, bahwa ternyata kita ga bisa terlepas dari FB sampai kita sendiri yang bosan dan entah sampai kapan itu.