Senin, 19 Desember 2011

Untukmu yang Kelak Melihat Senja..


Dalam dekapan sepuluh jemariku,
setiap denyut jantungku adalah doa untukmu,
menantimu dalam kurun masanya,
meski rasa rasa rujak selalu menemani,
aku akan terus kuat dan sanggup,
ketika tiba tiba panas dingin rasanya.
Ketika tiba tiba rasa pusing menerpa.
Ketika tiba tiba lelah kantuk tak terjaga.
Makan menjadi porsi utama.
Sungguh apa ini rasa istimewa yang Dia anugerahkan untuk kita.
ku beri tahu ketika abi tengah malam mencarikan sesuatu untuk kita,
dengan semangatnya ia melangkah,
padahal rasa kantuk terhias nyata diwajah gantengnya.
Untukmu yang kelak akan melihat senja,
mendengar suara dunia,
teruslah menjadi bentuk yang indah.
Agar kami lebih pandai bersyukur lagi.
Teruslah dalam rupa yang indah.
Tampan seperti abi,
manis seperti bunda.
Amin..