Minggu, 01 Agustus 2010

Pelajaran Hati

Sebut saja namanya HANIF, Dia adalah pemuda berumur 25 tahun yang sukses dengan kariernya..Seorang pemuda tampan, sholeh yang hampir diakhir zaman ini, menjadi dambaan bagi banyak wanita, karena statusnya, kesopanannya serta ia mudah bergaul dengan siapa saja (ini hanya ciri-ciri zahirnya). Sudah memiliki tempat tinggal sendiri, kendaraan pribadi, menjadi owner disebuah perusahaan eksport-import yang dirintisnya sejak setahun yang lalu,,HANIF adalah seorang anak tunggal pengusaha sukses berningrat dan memiliki status social yang terhormat di Negeri ini.

HANIF, hendak mencari pasangan hidup untuk menemaninya meniti jalan cinta di Dunia ini, meski sebelumnya beberapa kali diperkenalkan anak teman bisnis orangtuanya, HANIF sering menolak, sampai-sampai ibu HANIF berkata :

“Emang mau yang seperti apa to nang,,,kamu pacaran aja ndak pernah, bundamu ini mau kamu beri mantu dari mana??…lah temen-temen Ayahmu itu wanita baik-baik, cantik, berpendidikan tinggi dan berasal dari keluarga yang berstatus social tinggi” (dengan logat jawa keraton)

HANIF hanya tersenyum dengan rasa hormat pada ibunya dan berkata : “bun,,,mereka tidak sesuai selera HANIF,,,kelak jika sudah ada, HANIF akan perkenalkan pada bunda ya..”

Keinginannya ini telah didengar dan dipahami Murabbi HANIF, Akhirnya 2 minggu kemudian telah dihadirkan, pasangan yang dinanti-nanti, akhwat sholehah, seorang Dokter Kandungan disalah satu RS swasta. Jebolan universitas Negeri ternama di Depok, Indonesia, namanya ANTI yang sudah berumur 27 tahun…meski parasnya tak begitu cantik, namun keanggunannya terlihat karena ketaatannya menutup aurat dengan rapi, seorang aktifis mudi yang berpotensi sebagai Pengaman Pandu Wanita,,,ANTI berasal dari keluarga yang sederhana, anak dari 3 bersaudara dan Ayahnya sudah mininggal 5 tahun yang lalu, ibunya seorang pedagang Nasi Pecel di Pasar Agung Depok 2 Timur…dengan usaha ibunya ini ANTI bisa sekolah hingga menjadi Dokter.

Prosespun berjalan selama tiga minggu, kedua pihak saling teguh dan berniat untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan…Dengan berbagai pertimbangan,,,,meski awalnya keluarga HANIF tidak berkehendak terutama bunda HANIF yang sangat mementingkan kedudukan semata, namun dengan negoisasi HANIF, akhirnya kedua orangtua HANIF meridhainya…

Saat proses di keluarga HANIF, semua lancar dan baik-baik saja…
Saat proses di keluarga ANTI, semua lancar dan baik-baik saja…
Saat proses di keluarga besar HANIF, semua lancar dan baik-baik saja..
Saat proses di keluarga besar ANTI, semua lancar dan baik-baik saja…

Pernikahanpun telah dijadwalkan, undangan sudah disebar keberbagai saudara dan rekan-rekan, semua persiapan walimatul ursy 99% telah siap….Insyallah besok adalah Akad Nikah HANIF dan ANTI..

Malam itu, ANTI harus bertugas di RS nya bekerja, karena mendadak ada pasien yang membutuhkan pertolongannya, sebelumnya memang sudah ada cuti, namun karena kelima dokter lain yang bertugas di RS itu ternyata bertugas diluar Kota. Jadi hanya ANTI yang harus menanganinya…

Hingga pukul 21:30 WIB
ANTI akhirnya menyelesaikan tugasnya dengan lancar, ia pun bergegas hendak pulang…hari ini ANTI tidak bisa membawa motornya karena harus masuk bengkel, terpaksa iapun naik TAKSI yang sudah berparkir didepan RS tempatnya bekerja…

Dalam perjalanan, ANTI harus mendadak terbangun dari dzikir al Ma’tsyuratnya..
Disamping kanan dan didepan TAKSI yang dikendarainya terdapat beberapa segrobolan preman yang sedang mabuk, ternyata sopir TAKSI sudah bersekongkol dengan preman-preman itu…tas milik ANTI diambil paksa, tak sempat ANTI mengeluarkan jurus TIFAN yang dipelajarinya, salah seorang dari preman itu membekap ANTI dari belakang, ANTI tiba-tiba tak sadarkan diri karena pengaruh obat bius.,,,

Esok harinya, tepat Pukul 05:30 WIB ANTI telah berbaring di ruang RS tempatnya bekerja, dengan kondisi yang memperhatinkan, dia menjadi korban atas kebiadaban preman yang tak bertuhan…

Keadaan ini membuat Ibu ANTI terpukul, Orangtua HANIF lantas menghentikan proses dengan kekeluargaan,,,,hari ini seharusnya adalah hari mereka melangsungkan akad itu,,,

ANTI hanya bisa terdiam dan terus berdzikir al Ma’tsurat, dengan genangan air mata yang tak kunjung habis berderai…

HANIF ditemani kedua orangtuanya menemui ANTI yang masih berbaring di ruang RS, Belum sempat HANIF berbicara, ANTI terlebih dahulu berkata, “Maaf, saya tidak pantas lagi karena telah lalai menjaga amanahNya…(dengan suara tegas namun bergetar, dengan tundukan pasinya).

Sejenak menjadi sepi,,,,,hening,,,,dan akhirnya HANIF menjawab perkataan ANTI, “Demi Dzat yang Maha Rahman Rahim jika diizinkan saya akan tetap melaksanakan akad yang sudah kita rencanakan sebelumnya, saya adalah hamba yang fakir, dan dengan niat awal ingin dan sudah mantap menjadi pemimpin ANTI”

Kedua orangtua HANIF pucat pasi, mereka tersentak dan Ayah HANIF berkata: “jika ini pilihanmu nak, kami tidak bisa menerima kamu dirumah lagi”

HANIF semakin pucat pasi, yang ada dalam fikirannya adalah ridha orangtua adalah Ridha Allah, namun disisi lain dia memiliki tekat karena ketaatannya kepada Allah…ingin tetap memilih ANTI karena tidak ada cacat dalam agamanya…

Allah maha RAHMAN dan RAHIM,,,,Memiliki kehendakNya yang ditautkan dari hati-hati hambanya yang hanif, teguh, dan mempunyai niat bersih dalam melangkah menuju cita-citanya…

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.” (Asy-Syura:20)

Oleh : Sulis Syakhsiyah Annisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar